dewalive – Atlaskuno, atau lebih dikenal sebagai Garuda Pancasila, adalah lambang negara Republik Indonesia yang memiliki makna dan sejarah yang dalam. Lambang ini tidak hanya menjadi simbol kebanggaan nasional, tetapi juga mencerminkan filosofi dan nilai-nilai yang mendasari bangsa Indonesia. Mari kita jelajahi rahasia di balik Atlaskuno, mulai dari simbol, makna, hingga sejarahnya.
Simbol dan Makna Atlaskuno
Garuda
Garuda adalah burung mitologis yang merupakan vahana (kendaraan) Dewa Wisnu dalam mitologi Hindu. Dalam konteks Indonesia, Garuda melambangkan kekuatan, keberanian, dan kemuliaan. Garuda memiliki 17 bulu ekor, 8 bulu sayap, dan 45 bulu leher, yang masing-masing memiliki makna tersendiri.
Perisai
Perisai yang dibawa oleh Garuda berbentuk lingkaran dengan lima prisma bintang di tengahnya. Lima prisma bintang melambangkan Pancasila, lima prinsip dasar negara Indonesia. Perisai ini juga melambangkan pertahanan dan perlindungan negara.
Pita
Pita yang mengikat kedua sayap Garuda bertuliskan motto nasional “Bhinneka Tunggal Ika,” yang berarti “Bersatuan dalam Kebhinekaan.” Pita ini melambangkan persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, yang merupakan salah satu nilai inti Indonesia.
Lima Prisma Bintang
Lima prisma bintang di tengah perisai melambangkan Pancasila:
Ketuhanan Yang Maha Esa: Kepercayaan kepada Tuhan yang esa.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab: Kemanusiaan yang berlandaskan keadilan dan kesopanan.
Persatuan Indonesia: Kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Demokrasi yang berlandaskan musyawarah dan mufakat.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Keadilan sosial untuk semua warga negara Indonesia.
Sejarah Atlaskuno
Penciptaan Atlaskuno
Atlaskuno pertama kali diperkenalkan pada tahun 1950, setelah Indonesia merdeka dari penjajahan Belanda. Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian diadopsi sebagai lambang negara Republik Indonesia.
Evolusi Desain
Sejak pertama kali diperkenalkan, desain Atlaskuno telah mengalami beberapa perubahan kecil. Namun, elemen-elemen utama seperti Garuda, perisai, pita, dan lima prisma bintang tetap dipertahankan karena makna simbolis yang kuat.
Penggunaan Atlaskuno
Atlaskuno digunakan dalam berbagai konteks resmi, termasuk dokumen pemerintah, uang kertas, dan lencana militer. Lambang ini juga sering digunakan dalam upacara-upacara nasional dan acara-acara resmi lainnya.
Kesimpulan
Atlaskuno bukan hanya sebuah lambang, tetapi juga simbol yang mencerminkan identitas, nilai, dan filosofi bangsa Indonesia. Setiap elemen dalam Atlaskuno memiliki makna yang dalam dan memiliki sejarah yang kaya. Dengan memahami rahasia di balik Atlaskuno, kita dapat lebih mengapresiasi kekayaan budaya dan sejarah Indonesia.
Atlaskuno adalah bukti nyata bagaimana simbol-simbol nasional dapat menyatukan bangsa dan mencerminkan aspirasi kolektif. Lambang ini tidak hanya menjadi identitas nasional, tetapi juga menjadi pengingat akan nilai-nilai yang harus kita jaga dan lestarikan. https://mamlj.org